Kecanduan Belanja
Kecanduan Belanja
Budaya Konsumerisme dalam Teks
Masyarakat konsumsi diganmbarkan sebagai masyarakat yang sudah kecanduan belanja. Mereka rela menghabiskan jutaan rupiah, atau bahkan puluhan juta (hanya) untuk membeli berbagai jenis barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Jadi, aktivitas konsumsi tidak lagi karena nilai guna dari barang yang dibeli, tetapi lebih kepada simbol yang melekat pada barang tersebut, terutama untuk meningkatakan rasa percaya diri. Di sisi lain, media massa juga turut bekerja dengan apik memanipulasi “rasa percaya diri” tersebut, yang pada gilirannya ikut berkontribusi menjerumuskan masyarakat pada konsumerisme (belanja tanpa akal sehat).
Yolanda Stellarosa
Lahir di Jakarta tanggal 28 Agustus 1976. Pendidikan s1 diselesaikan di Universitas Katolik Atma Jaya (Administrasi Niaga) disusul jenjang s2 (ilmu komunikasi) di Universitas Indonesia (UI) sementara itu, pendidikan doktoralnya (Ilmu Komunikasi) berhasil diselesaikan di sekolah pascasarjana Universitas Sahid. Selain tercatat sebagai Asesor Kompetensi BNSP bidang kehumasan, penulis juga aktif di berbagai komunitas keilmuan seperti Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Korwil Jabodetabek, dan juga beberapa organisasi sosial lainya. Selain aktif sebagai dosen tetap di LSPR semenjak tahun 2000, saat ini penulis juga menjabat sebagai Wakil Rektor II LSPR
Share This Story, Choose Your Platform!