INCLUSIVITY IN DIVERSITY: LSCAA GELAR PEKAN AUTISM AWARENESS FESTIVAL KE-13 

Jakarta, 24 April 2021 – Memperingati pekan Autism Awareness, London School Centre for Autism Awareness (LSCAA) melaksanakan kegiatan the 13th Autism Awareness Festival bertajuk “Inclusivity in Diversity”. Dalam acara ini, digelar virtual seminar dan kegiatan berdonasi melalui lomba, yakni Lomba Mendongeng Cerita Rakyat (2 peserta), Kompetisi Musik (20 peserta), Lomba Foto Makanan (18 peserta), serta diakhiri dengan Pentas Seni (15 penampil) dan Pengumuman Lomba. Rangkaian the 13th Autism Awareness Festival ini dilaksanakan tanggal 19 – 25 April 2021 secara virtual melalui platform Zoom, dan ditayangkan di Youtube LSCAA. Festival ini diinisiasi oleh LSCAA untuk terus meningkatkan awareness mengenai Autisme.

Bertindak sebagai juri Lomba Kompetisi Musik ialah Endang Purnomo, S.Si., Josef Radel Lopez, BMME., dan Patricia R. Vicky Sihombing, M.Si. Sementara juri Lomba Mendongeng adalah Mikhael Yulius Cobis, M.Si., M.M., Dr. Lestari Nurhajati dan Cyntia Keliat, S.I.Kom., MPA. Sedangkan juri Lomba Foto Makanan adalah Dendy Muris, M.Si., Andreas Humala Simanjuntak, S.Si., dan Isdananto.Oktianur, M.A.

 

Tak hanya menggelar serangkaian kompetisi, festival ini juga dilengkapi dengan Talkshow dengan kemasan virtual seminar yang menginspirasi. Virtual seminar dengan tema “Aku Bisa Bekerja” dilaksanakan pada Minggu, 25 April 2021 yang membahas tentang bagaimana melihat peluang individu berkebutuhan khusus untuk mendapatkan penghasilan. Kegiatan ini diperuntukkan bagi orang tua dengan anak berkebutuhan khusus, agar dapat memahami bagaimana mempersiapkan masa depan sang buah hati untuk mandiri secara finansial nantinya. Pada acara ini, hadir pula secara virtual Raysha Dinar Kemal Gani, putri bungsu dari Ibu Prita Kemal Gani yang juga memiliki diagnosa autis sejak umur 2,5 tahun. Melalui virtual seminar “Aku Bisa Bekerja” Raysha menunjukkan salah satu bentuk terapi yang dijalankannya yakni bernyanyi. 

 

Dalam rangkaian kegiatan, terdapat pula program S-Talks atau ‘Special Talk’ yang disiarkan melalui channel TV sosial media. Program ini dibawakan oleh individu spesial dengan beragam topik asik. Membahas mengenai “Autism Awareness itu apa sih?”, menghadirkan Ibu Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR selaku Founder dari LSBA dan LSCAA sebagai narasumber. 

 

“Mengangkat tema Inclusivity in Diversity karena menerima perbedaan itu harus dimulai dari lingkungan inklusif yang memberikan kesetaraan bagi setiap individunya. Selain itu, konsep berdonasi lewat lomba ini juga merupakan sebuah harapan kami agar dapat mengajak individu autis untuk belajar berbagi,” ujar Ibu Chrisdina Wempi, selaku Ketua dari LSCAA. Ia juga menegaskan bahwa gelaran Autism Awareness Festival yang ke-13 ini cukup menarik karena pada tahun ini melibatkan anak autis untuk mengikuti perlombaan, sekaligus memperlihatkan hasil karya mereka. 

 

Dari tahun ke tahun, animo Autism Awareness Festival terbilang tinggi dan mendapatkan respon yang baik. Dengan beragam perbedaan unik dari teman-teman spesial, LSCAA dan LSBA berhasil memberikan wadah dimana lingkungan inklusif ini dapat dirasakan langsung oleh mahasiswa-mahasiswi LSPR, dan seluruh keluarga LSPR lainnya. Dengan demikian, edukasi mengenai autisme ini dapat dengan mudah dipahami dan tersebar. 

 

Kegiatan Autism Awareness Festival selalu menyentuh hati banyak orang, dan membuka mata kita tentang bagaimana individu dengan autis dapat berkarya dan tampil serta berkomunikasi. Seperti visi dan misi LSCAA dan LSBA itu sendiri. Awareness yang disebarkan terus meningkat dan harapannya semakin banyak orang yang memahami bagaimana berkomunikasi dengan individu autis, atau menyesuaikan diri dalam lingkungan inklusif supaya mereka juga dapat merasakan ‘sense of acceptance’ dari sekitarnya. 

 

Ibu Prita menyampaikan bahwa, “Laporan UNICEF menyatakan bahwa sebanyak 15% dari populasi adalah penyandang disabilitas, dan 1% nya adalah penyandang autisme. Yang dibutuhkan untuk penyandang Autis, dukungan serta terapis yang tepat. Diharapkan, melalui London School Beyond Academy melalui Balai Latihan Kerja dan program AAF, dapat memberikan motivasi kepada orangtua, sehingga tercapailah kemandirian.”

 

Sekilas LSPR

London School of Public Relations – Jakarta berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising dan Performing Arts Communication, serta program pasca sarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication dan Mass Media Management. Saat ini LSPR – Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa dan mahasiswi aktif.

Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri. 

Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and Guilds UK sedangkan untuk Program S2, LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australia dan City and Guilds UK.

Pada 9 November 2016, LSPR telah menerima surat keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 345/M/KPT/2016 mengenai penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada lingkup program studi Ilmu Komunikasi. LSPR juga mendapatkan tiga penghargaan dari KEMENRISTEK DIKTI pada tanggal 30 November 2016 dengan predikat Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kelembagaan, Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kemahasiswaan dan Peringkat II di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Ketenagaan.

Kemudian LSPR bertransformasi menjadi Institut Komunikasi dan Bisnis atau LSPR Communication & Business Institute berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Nomor 1035/KPT/I/2019. Surat keputusan tersebut diberikan oleh Bapak Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T (Plt. Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah III) dan diterima oleh LSPR Manajemen pada Hari Selasa, 12 November 2019 di Kantor LLDIKTI Wilayah III Jakarta. LSPR kini menyelenggarakan 7 (tujuh) Program Studi, yaitu Ilmu Komunikasi Program Magister, Ilmu Komunikasi Program Sarjana, Ilmu Komunikasi Program Sarjana Program Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan di Provinsi Bali, Desain Komunikasi Visual Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Pariwisata Program Sarjana, dan Bisnis Jasa Program Sarjana. 

 

Selesai

Untuk keterangan lebih lanjut silakan hubungi:

Rizka Septiana, M.Si, IAPR

Deputy Head of Media Relations Corporate Reputation Department LSPR – Jakarta

Hp. +62819-3223-6626

Ph. +6221-57942471