Kepemimpinan menjadi isu utama dalam acara International Leadership Conference yang diselenggarakan oleh APRN di Bali, Sabtu (4/6/2022). Sebab, hanya melalui kepemimpinan yang berkualitas negeri ini mampu bangkit pascapandemi.
BALI, PRINDONESIA.CO – Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno, Presidensi G20 tak hanya sekadar menjadi momentum pemulihan pariwisata Indonesia di mata dunia. Momen ini sekaligus menunjukkan kualitas kepemimpinan Indonesia di mata dunia.
Hal ini disebabkan, kemampuan untuk bangkit tersebut salah satunya ditentukan oleh kualitas pemimpin. “Indonesia sebagai Presidensi G20 adalah momentum untuk membawa nation branding tentang kepemimpinan Indonesia di mata dunia. Sekaligus, pemulihan ekonomi,” katanya di acara konferensi internasional yang bertajuk “Global Leadership or Leading Globally? Making Sense, Making Positive Change and Communicating”.
Urgensi kepemimpinan ini juga dirasakan betul oleh Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun. Terutama, ketika Bali yang memiliki ketergantungan tinggi pada sektor pariwisata mengalami kontraksi ekonomi yang terbilang parah ketika pandemi. Ya, pariwisata memang termasuk salah satu industri yang rentan terhadap isu bencana alam, keamanan, hingga kesehatan.
Dua tahun berlalu, kini pariwisata Bali perlahan mulai bangkit. Untuk bisa bangkit perlu didukung oleh pemimpin yang mampu memberikan motivasi, inspirasi, sekaligus mendorong perubahan. “Sekarang kami rata-rata menerima kedatangan 4.000 wisatawan mancanegara dalam sehari,” ujarnya.
Hal inilah yang kemudian mendorong APRN bersama International Leadership Association and LSPR Communication and Business Institute mengadakan konferensi tersebut. Acara yang berlangsung secara hibrida itu turut menghadirkan sejumlah pembicara seperti Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Britania Raya merangkap Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional Desra Percaya, Chairman of International Leadership Association Prof Mike Hardy, President of Institute PR Malaysia Dato Sri Haji Ibrahim Abdul Rahman, dan Ketua Umum PERHUMAS Boy Kelana Soebroto. Sementara peserta terdiri dari para profesional PR, pemerintah, korporasi, perwakilan dari universitas, hingga media.
Ibarat Lilin
Dalam sambutannya, Presiden APRN Prita Kemal Gani mengatakan, pemimpin itu ibarat lilin. Satu lilin dapat menerangi lilin yang lain. “Dibutuhkan komitmen dan kemampuan interpersonal yang mumpuni untuk memimpin tim agar mampu bekerja sama,” ujar Prita.
Saat ini dunia membutuhkan pemimpin yang dapat bergerak cepat dan akurat, inklusif, dan memiliki kemampuan persuasi baik nasional maupun internasional. Pemimpin seperti inilah yang menurut Prita dapat mengarahkan tim untuk menyelesaikan masalah.
Untuk mendukung upaya Indonesia dalam menghadirkan pemimpin yang cakap, LSPR bekerja sama dengan International Leadership Association (ILA) membentuk LSPR Centre for Leadership (LSCL). LSCL bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan mahasiswa.
Ia melanjutkan, LSCL fokus pada kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan serta program pengembangan kepemimpinan. Prita berharap LSCL tak hanya jadi wadah bagi civitas akademika LSPR, namun juga bagi organisasi dan masyarakat untuk pengembangan kemampuan kepemimpinan. (rvh)
Sumber: https://m.prindonesia.co/detail/2702/Bangkit-Pascapandemi-Perlu-Pemimpin-yang-Mumpuni