WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Indonesia dianggap telah menghasilkan tenaga humas paling banyak di dunia.
Saat ini, Indonesia mempunyai 226.000 profesional humas yang terdata melalui LinkedIn.
Sementara itu, Indonesia juga mempunyai sekitar 210 Perguruan Tinggi dengan Fakultas Komunikasi Jurusan Kehumasan, di mana setiap tahunnya sedikitnya telah meluluskan sekitar 10 ribu lulusan kehumasan.
Banyaknya lulusan tersebut tetap dapat diserap oleh berbagai perusahaan di Indonesia, baik berskala nasional maupun multinasional.
Termasuk, jaringan hotel terkemuka di dunia, yang beroperasi di Indonesia, terutama di Bali.
“Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai departemen kehumasan dan pastinya banyak keterlibatan Humas Indonesia dalam International operation,”ujar Prita Kemal Gani, Kamis (18/11/2021).
Apalagi, akhir Oktober lalu (31/10/2021), Indonesia baru saja memegang kepemimpinan dalam G20 (setelah Itali).
Dampaknya, ia memperkirakan, sepanjang 2022 nanti akan banyak event, forum, serta diskusi yang berkaitan dengan pembahasan tentang G20 dari 20 negara yang terlibat di dalamnya.
“Untuk diseminasi informasi terkait dengan event-event tersebut, tentu saja menjadi tugas humas, antara lain Humas Indonesia. Selain G20, Indonesia juga memegang peran penting di COP26, ASEAN, UN, PBB, SDG. Dengan demikian, Humas Indonesia juga sangat berperan dalam dunia international,” papar Prita.
Peran humas lainnya, ditegaskan Prita, adalah ketika Indonesia berhasil menangani Covid-19.
“Dalam konteks penanggulangan Covid-19, peran humas adalah menggelar berbagai program ‘social movement‘ seperti gerakan pakai masker serta prokes lainnya, dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut program vaksin. Keberhasilan ini tentu saja menjadi contoh untuk negara-negara lain,” ucapnya.
“Zaman dulu, ketika saya belajar kehumasan adalah kehumasan western style. Namun sekarang, kita semua belajar dari masing-masing negara,” cerita Prita.
Dalam menghadapi tantangan di masa pandemi, dikatakan Prita, ada lima hal yang harus dilakukan seorang profesional PR.
Pertama, disiplin dan konsisten.
Artinya, walaupun pekerjaan PR telah banyak terbantu dengan teknologi dan kesempatan WFH (work from home), di masa pandemi ini, PR harus tetap menghasilkan pekerjaan yang unggul dan tepat waktu serta hasil yang memuaskan.
Kedua, untuk bisa bertahan menjadi Humas Professional, maka harus selalu kreatif dan inovatif dengan cara banyak membaca dan mendengar.
“Profesional PR juga harus selalu melakukan riset dan melatih diri untuk menganalisis hasil riset tersebut untuk merancang program PR,” ujar Prita.
Ketiga, PR harus menguasai ilmu bergaul (relationship skill) agar mudah diterima di masyarakat dan dapat berperan di masyarakat.
Keempat, PR harus menguasai Bahasa Inggris, terus belajar teknologi, beradaptasi dengan teknologi maupun perangkatnya, serta dapat memanfaatkan data.
Kelima, profesional PR juga harus menjadi anggota kehumasan dari berbagai organisasi di dunia, sehingga mempunyai jejaring yang luas.
Prita menceritakan baru saja mendapatkan penghargaan doktor honoris causa dari Universitas di Inggris. Universitas yang telah hadir di Inggris sejak 1843, Coventry University, tahun 2021 ini memberikan gelar doktor kehormatan (honoris causa) kepada sejumlah tokoh yang dinilai telah berkontribusi sangat besar terhadap dunia pendidikan.
Penganugerahan tersebut digelar di Cathedral Coventry University, London, Inggris, pada 15 November 2021 dalam acara Awards Ceremony untuk Faculty of Arts and Humanities.
Universitas dengan peringkat ke-15 di Inggris (berdasarkan The Guardian University Guide 2020) itu, pada November ini memberikan gelar Doktor Honoris Causa bidang Public Relations atau Honorary Doctor of Arts in contribution to Public Relations & Communication Education across ASEAN. kepada Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR selaku Founder dan CEO dari Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR.
Gelar doktor kehormatan kepada Prita diberikan oleh Nick Sale, Pro – Chancellors Coventry University, pada 15 November 2021, di Cathedral Coventry yang merupakan gereja yang dibangun oleh Coventry dari 1000 tahun lalu abad ke – 12.
Profesor John Latham CBE, Wakil Rektor Coventry University, mengatakan, “Saya ingin mengucapkan selamat kepada Prita Kemal Gani yang menerima gelar Doktor Kehormatan dari Coventry University. Prita adalah tokoh yang memiliki pencapaian yang luar biasa di bidang Public Relations. Hal ini tentu saja dapat menjadi inspirasi bagi para mahasiswa.”
Anugerah Doktor Kehormatan di bidang Public Relations diberikan Coventry University kepada Prita, karena ia dinilai memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap dunia pendidikan yang terkait Public Relations (PR) dan Komunikasi di kawasan ASEAN.
Sebagai pakar PR, Prita juga dinilai sangat inspiratif, karena telah membantu menginspirasi para praktisi di industri PR dan komunikasi.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Prita Kemal Gani: Indonesia Paling Banyak Menghasilkan Tenaga Humas di Dunia, tapi Tetap Terserap, https://wartakota.tribunnews.com/2021/11/18/prita-kemal-gani-indonesia-paling-banyak-menghasilkan-tenga-humas-di-dunia-tapi-tetap-terserap?page=3.
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Lilis Setyaningsih