Mahasiswa Semester 5 Program Studi Pariwisata Fakultas Bisnis, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR mengadakan kegiatan Community Development di Kelurahan Jatimurni, tepatnya di Kampung Sawah. Dahulu Kampung Sawah memiliki lahan sawah yang sangat luas, menjadi identitas asal usul dari nama Kampung Sawah. Dengan julukan Kampung Sawah-Kampung Toleransi, mereka memiliki keragaman budaya dengan ciri khas Betawi mulai dari Tari Jaipong, Pencak Silat, Palang Pintu, Ondel-ondel, dan daya tarik wisata budaya lainnya.

Salah satu daya tarik wisata yang dimiliki oleh Kampung Sawah adalah Segitiga Emas, yang memiliki arti yaitu menjalani kehidupan yang toleran. Segitiga Emas terdiri dari tiga rumah ibadah yang berdekatan yaitu, Gereja Kristen Pasundan, Masjid Agung Al-Jauhar Yasfi, dan Gereja Katolik St. Servatius.

                                            

Terdapat beragam aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Kampung Sawah seperti mempelajari sejarah Kampung Sawah, mulai dari awal terbentuknya hingga menjadi kampung yang dikenal tinggi akan toleransinya, yang dipandu langsung oleh para tokoh masyarakat Kampung Sawah. Pengunjung dapat melakukan tour mengelilingi Segitiga Emas untuk dapat melihat secara langsung bukti toleransi tinggi yang dimiliki Kampung Sawah dapat dilihat dari lokasi 3 rumah ibadah yang berdekatan. Kampung Sawah juga memiliki beberapa UMKM yang dikelola oleh masyarakat sekitar, seperti Sirup Belimbing Wuluh, Pisang Molen, dan masih banyak lagi penganan yang dapat dicicipi oleh wisatawan. Untuk menuju ke Kampung Sawah, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dari Stasiun Bekasi.

Tujuan diselenggarakannya Community Development atau pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memperkuat rasa kepedulian dari Mahasiswa/i Fakultas Bisnis, dengan cara mengimplementasikan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi yang sesuai dengan bidang keahlian mahasiswa. Dalam kegiatan Community Development yang dilakukan selama kurang lebih 3 bulan, di mulai dari bulan September 2023 hingga Desember 2023, mahasiswa Pariwisata Fakultas Bisnis telah melakukan berbagai kegiatan, seperti Pelatihan Pembuatan Paket Wisata dan Promosi untuk Karang Taruna Jatimurni, branding, serta pembuatan Buku Panduan Tour Guide

Tujuan adanya pelatihan untuk meningkatkan kesadaran akan adanya potensi wisata, keterampilan dalam membuat paket wisata dan melakukan promosi digital melalui platform media sosial yaitu Instagram. Selain itu branding juga dibuat guna memperkuat identitas yang dimiliki Kampung Sawah, yaitu “Kampung Sawah-Kampung Toleransi”. Pembuatan branding tersebut dilakukan karena Kampung Sawah dikenal memiliki keragaman budaya serta adat yang menjunjung tinggi kerukunan beragama warganya. Bahkan Kampung Sawah sering dikunjungi oleh berbagai instansi dari berbagai daerah untuk menjadi model desa dengan kerukunan tinggi. Adapun buku panduan untuk Tour Guide nantinya diharapkan dapat menjadi elemen pendukung berjalannya paket wisata kedepannya. Isi dari buku panduan, menjelaskan mengenai sejarah awal mula dari beberapa atraksi wisata yang ada di Kampung Sawah seperti Segitiga Emas yang merupakan sebutan dari tiga rumah ibadah yang berbeda dengan lokasi yang berdekatan sehingga membentuk segitiga.

Yuliana R. Prasetyawati, M.M. selaku Dekan Fakultas Bisnis LSPR menyampaikan bahwa program community development ini merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana dosen dan mahasiswa harus hadir dan berkontribusi secara konkrit kepada masyarakat. Sesuai dengan kompetensi dan keunggulan Prodi Pariwisata LSPR, maka program community development yang dilaksanakan di Kampung Sawah-Kampung Toleransi bertujuan membangun branding agar makin dikenal oleh masyarakat luas.

Jati Paras Ayu, MM.Par, CHE. selaku Ketua Program Studi Pariwisata turut menyampaikan mengenai kegiatan community development yang dilakukan oleh mahasiswa/i pariwisata batch 3 ini merupakan bentuk implementasi dari indikator kinerja utama perguruan tinggi yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus yaitu dimana mahasiswa dapat berkolaborasi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat dan produk pariwisata pada kampung toleransi, lalu yang kedua dosen berkegiatan di luar kampus dimana dosen memberikan bimbingan dan arahan kepada mahasiswa yang sedang mengimplementasikan kegiatan tersebut, serta kelas yang kolaboratif dan partisipatif dimana mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kampus atau kelas namun mahasiswa dapat merasakan pengalaman kelas yang lebih interaktif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa maupun tenaga pengajar agar jauh lebih bisa memberikan manfaat kepada masyarakat terutama pariwisata.

Sebagai penutup, Yesi Pandu Pratama W.DC., M.Par selaku dosen pengampu Mata Kuliah Attraction & Destination Promotion yang terintegrasi dengan kegiatan Community Development ini menambahkan bahwa dalam era digitalisasi, mahasiswa pariwisata diharapkan memiliki keterampilan mempromosikan destinasi wisata lokal melalui media digital, seperti sosial media. Melalui kegiatan community development ini, mahasiswa tidak hanya akan mampu meningkatkan visibilitas Kampung Sawah, tetapi juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat agar wisata Kampung Sawah dapat lebih berdaya saing.

Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi Kelurahan Jatimurni secara langsung Kelurahan Jatimurni ataupun melalui situs website Kampung Sawah di https://kel-jatimurni.bekasikota.go.id/ dan sosial media Instagram resmi Kampung Sawah di @kelurahan.jatimurni.