Rabu, 24 Januari 2024 di auditorium kampus LSPR Transpark Bekasi, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR diadakan kembali The 30th LSPR Theater Festival hari kelima. Acara yang dapat dibilang sangat bergengsi di kalangan mahasiswa/i semester satu dan 2 Institut LSPR ini kembali hadir dengan judul lain yang seolah membawa ketegangan dan diiringi juga dengan kesedihan, yaitu Labyrinth Theatre. Kelas COMM 27-8 TP yang mendapatkan dosen pengampu Ms. Greta ini seolah dapat membuat para penonton ikut merasakan kengerian sepanjang berjalannya alur cerita dan juga kesedihan, serta kekosongan yang dirasakan oleh tokoh utama dari teater ini. Teater yang tayang pada pukul 07.00 hingga pukul 08.18 malam tersebut berjalan dengan sukses. Bahkan, tawa dan rasa bangga menjadi penutup dari berjalannya teater ini. Lantas, mari kita simak sinopsis dari Labyrinth Theatre di bawah ini:

Berawal dari seorang wanita ditemukan meninggal di apartemennya. Ternyata ia adalah ibu dari seorang anak bernama Angga. Setiap sedang sendirian Angga selalu berpikir bahwa ialah penyebab kematian ibunya. Angga selalu terbayang-bayang ibunya yang masih ada bersamanya. Semenjak kematian ibunya hidup Angga berantakan. Setiap ada suatu masalah yang muncul, Angga selalu masuk ke dalam bayang-bayangnya itu bahwa ia tidak pantas untuk hidup. Pikiran-pikiran negatif tersebut selalu merasuki bayang-bayang Angga. Disisi lain, Angga memiliki pacar yaitu Reina. Setiap Reina menjenguknya, Angga merasa senang dan tidak terpikirkan hal-hal negatif yang suka menghantuinya. Reina selalu mendukung Angga. Karena Reina peka dengan omongan Angga yang suka mendengar suara-suara aneh di apartemennya, ia berinisiatif memanggil dukun dan ustad ke apartemen Angga dan benar saja dukun serta ustad tersebut memberitahu bahwa memang ada bad energy di tempat Angga tinggal itu. Hari demi hari berlalu, pikiran Angga terus menerus memburuk. Terbayang-bayang sosok ibunya yang mengatakan banyak hal negatif kepada Angga. Semakin terlarut dengan pikirannya, ia tidak bisa membedakan mana yang sebenarnya terjadi, di real life nya atau itu hanya pikirannya sendiri. Sampai suatu hari ketika temannya Reina bertemu dengan Angga yang ingin membagikan undangan wedding nya, Angga mengira itu Reina. Angga tidak sadar bahwa ia dikendalikan oleh bayang-bayangnya sampai ia membunuh temannya Reina itu. Scene diakhiri dengan Angga ternyata mengidap Skizofrenia. Skizofrenia adalah gangguan mental berat yang dapat mempengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Penderita skizofrenia bisa mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku.

Saksikan Teater Labyrinth yang akan ditayangkan di LSPR TV

Artikel ditulis oleh Kirana Putri

Di dokumentasi oleh Raihan & Surya