Bekasi, 22 Juni 2024 – LSPR FTVC dengan bangga kembali menggelar LSPR Film Festival untuk tahun yang ke-2 dengan tema “Jelajah Mimpi Sinema”. Acara ini bertujuan sebagai wadah pengaplikasian mimpi dalam setiap karya film yang dibuat oleh para peserta dengan tema pembuatan film “Social Interactions“. Festival ini dimulai dengan open registration pada 8 Mei 2024 dan ditutup dengan acara “Awarding Night LSPR Film Festival 2024″ yang digelar pada 22 Juni 2024 di The Amani Palladium Theatre, LSPR Transpark Bekasi.

LSPR Film Festival 2024 berhasil mengumpulkan total 51 film, yang kemudian disaring menjadi 15 film finalis yang terdiri dari 11 film fiksi dan 4 film dokumenter. Berikut adalah daftar film yang berhasil masuk tahap final:

Film Fiksi:

  1. 5 Langkah Dapatkan Sari
  2. Acoy Aye Mane?
  3. Buku Ajaib
  4. Kopi Cinta
  5. Lewat
  6. On Air
  7. Pizza Night
  8. Selamat Berduka Cita
  9. Improvisasi
  10. Togar Tegar
  11. Ulat-Ulat Menggeliat

 

Film Dokumenter:

  1. The White Who Becomes Black
  2. Senyum Si Badut
  3. Kemana-Mana Mengejar Ilmu
  4. Berdaya Dalam Keterbatasan

Malam penganugerahan atau awarding night yang dihadiri oleh berbagai peran yang terlibat dalam pembuatan 15 film finalis ini, mengumumkan 4 nominasi pemenang dari 7 kategori. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yang ahli di bidangnya, yakni Ms. Tisa T.S. S.I. Kom., seorang penulis skenario dan produser kreatif, Mr. Andrew Trigg, B.Sc., M.A., Director of Creative Operation & Filmmaking Solutionworks, dan Ms. Annisa Adjam, M.A., seorang produser film.

Setiap film memiliki keunikan tersendiri dari berbagai aspek seperti editing, color grading, pemeran, tema film, lokasi, dan lainnya. Berikut adalah para pemenang dari 7 kategori di LSPR Film Festival 2024:

 

Best Scriptwriter & Best Director: Taufik Wicaksono dari “Ulat-Ulat Menggeliat”. Cerita film ini mengisahkan tentang Pak RT dan Rohim yang menemukan uang receh di sebuah bangunan penuh kuburan yang bau busuk yang kemudian menjadi rebutan warga.

 

Best Visual: “Selamat Berduka Cita”. Cerita ini mengenai Lela, yang berusia 21 tahun, sedang dalam perjalanan menuju tempat persemayaman ibunya di desa setelah menerima kabar dari kakaknya, Nila yang berusia 26 tahun dan sudah berada di lokasi. Sepanjang perjalanan, dia ditemani oleh perbincangan di radio yang membahas isu tentang potensi letusan Toba dan kaitannya dengan kiamat. Setibanya di rumah ibadah tempat persemayaman, Nila segera menyambut Lela dan mengajaknya masuk. Saat Lela melangkahkan kaki ke dalam ruangan, suasana seketika berubah. Dekorasi dan tatapan seluruh jemaat langsung tertuju padanya, membuat Lela merasa terancam.

 

Best Actor: Al Ashabul Kafi Syaipul dari “Acoy Aye Mane?”. Film ini bercerita tentang Saipul seorang anak Betawi yang melarikan diri dari acara sunatannya karena termakan oleh kebohongan teman-temannya. Ia percaya bahwa sunat akan membuatnya kehilangan alat kelamin kesayangannya yang bernama Acoy. Namun, dalam pelariannya, Saipul membuat keputusan yang tidak akan ia sesali seumur hidup.

 

Best Documenter:The White Who Becomes Black“. Film dokumenter ini mengungkap mengenai mengungkap kisah di balik batu kapur, material berwarna putih yang ternyata memiliki berjuta manfaat dan peranan penting dalam industri konstruksi. Film dokumenter ini membawa penonton menyelami perjalanan panjang batu kapur dari penambangan hingga menjadi produk yang memperindah dan memperkuat bangunan.

 

Best Actress & Best Fiction Film: Nadine Adyla Magdalena dari “Togar Tegar”. Cerita ini mengisahkan Togar, seorang pecandu narkoba yang dibawa ke tempat rehabilitasi oleh Kakaknya, menghadapi konsekuensi dari tindakannya dan menemukan kesadaran baru.

Semua pemenang sudah terpilih dengan matang oleh para juri yang telah dinilai, sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Mr. Trigg sebagai salah satu juri Film Festival “Visualnya sangat bagus, production design memiliki alur yang sangat baik untuk beberapa film.”

Selamat kepada semua pemenang! Perjalanan panjang dan kerja keras terbayar sudah, hasil akhir tidak akan menghianati proses. LSPR Film Festival 2024 sukses menjadi wadah bagi para sineas muda untuk menjelajah mimpi mereka dalam dunia sinema.

 

Disunting oleh Alivia Ichsania