TvOne kembali dengan program kritis mereka, yakni “Catatan Demokrasi” dengan tema “Debat Capres Saling ‘Cubit’, Akankah Debat Cawapres Berlangsung Sengit?” di tengah suasana pemilu 2024. Pada 19 Desember 2023, TvOne mengundang keenam narasumber di dalam debat ini, yaitu Bapak M. Iqbal, Bapak Ace atau yang akrab disapa Bang Ace, Masinton Pasaribu, Bang Feri Amsari, Kang Islah, dan Kang Qodari dengan pembawa acara Kak Andromeda Mercury dan Kak Maria Assegaff. Debat yang dimulai pada pukul 20.00 WIB ini dibuka dengan juru bicara capres dan cawapres nomor satu, yaitu Kang Iqbal yang dengan serunya mengangkat mengenai sikap Bapak Prabowo Subianto pada saat debat calon presiden yang diselenggarakan pada 12 Desember 2024 lalu. Bapak Prabowo yang pada saat itu dilihat sebagai sosok yang hanya cenderung menampilkan emosinya dinilai kurang patut untuk dilakukan apabila merujuk pada apa yang dikatakan Kang Iqbal.
Kritik keras dari juru bicara Bapak Anies Baswedan itu segera ditanggapi oleh Bang Ace selaku juru bicara pasangan calon nomor dua mengatakan bahwa sebenarnya yang paling penting adalah visi dan misi dari capres dan cawapres itu sendiri, bukan bagaimana keahlian dalam berdebat. Bang Ace cenderung menangkal apa yang dikatakan juru bicara Bapak Anies Baswedan tersebut dengan melempar kembali protesnya mengenai ciri khas Bapak Anies yang hanya bisa bermain diksi belaka. Debat antara juru bicara capres dan cawapres tersebut dilanjutkan dengan pendapat Masinton selaku juru bicara pasangan calon tiga, yaitu Bapak Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Masinton cenderung menyindir calon presiden nomor urut 2, yaitu Bapak Prabowo dengan pencalonan dirinya sebagai capres sebanyak tiga kali berturut-turut. Dirinya bahkan secara gamblang menyatakan bahwa Indonesia yang sekarang adalah Indonesia yang demokrasi, bukan Indonesia seperti pada zaman orde baru yang dimana pemimpin sudah dapat ditentukan siapa pemenangnya sebelum ada pemilihan umum.
Sesi debat berlanjut semakin memanas ketiga sudah membahas mengenai visi misi dari ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 nanti. Sesi ini dibuka dengan Masinton yang ditanya oleh Kak Andromeda selaku pembawa acara mengenai pendapatnya terhadap Bapak Mahfud MD apabila membicarakan mengenai perekonomian Indonesia kedepannya. Menurut juru bicara dari pasangan calon nomor urut 3 itu menyatakan bahwa Bapak Mahfud pastinya sudah teruji kinerjanya dengan pengalaman-pengalaman dalam perjalanan karirnya di dunia politik.
Berbicara mengenai visi misi, pengamat politik Indonesia, Bapak Muhammad Qodari yang akrab disapa Bang Qodari ini menyampaikan bahwa menurut pandangannya debat di dalam suatu pemilihan umum bukanlah segala-galanya. Menurut Bang Qodari ini KPU Republik Indonesia seharusnya mengadakan sesi penyampaian visi dan misi saja pada setiap pasangan calon nomor urut 1, 2, dan 3 dengan hari yang berbeda. Hal itu disampaikan agar visi dan misi setiap pasangan calon tersampaikan dengan gamblang, bukan cenderung debat kurang bermakna seperti apa yang sudah terjadi pada debat putaran pertama kemarin. Akan tetapi, apa yang disampaikan oleh Bang Qodari ini segera dibantah dengan pernyataan Bang Feri dan Bang Islah yang cenderung sepakat bahwa debat sebelum pemilihan umum merupakan hal penting dalam rangkaian pemilihan presiden dan wakil presiden. Bahkan, Bang Islah menyatakan kalau dengan diadakannya debat merupakan salah satu cara efektif dalam melakukan branding terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Dalam pendapat Bang Feri mengenai debat KPU kemarin, ia cenderung menyatakan bahwa pasangan calon nomor urut dua harus terus latihan berdebat dan berbicara di depan publik. Hal itu dikarenakan menurut ilmu ketatanegaraan, seorang presiden disebut sebagai pemimpin karena memang harus bisa mengambil dan meyakini hati rakyat terhadap apa yang ingin mereka jalankan tanpa adanya probabilitas untuk terjadi kesalahpahaman arti di dalam penyampaiannya. Oleh karena itulah Bang Feri sepakat bahwa memang pasangan calon nomor urut dua harus banyak berlatih untuk berdebat dan berbicara di depan publik, bukan terus menghindar dari kejaran wawancara jurnalis.
Memanasnya debat pada malam hari itu memuncak ketika sesi wawancara dibuka dengan pertanyaan dari seorang mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Deffa Aufar, yang bertanya mengenai bagaimana cara setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden meyakinkan generasi milenial dalam memilih pilihannya di pemilu 2024 nanti, terlebih untuk pasangan calon urut 2. Bang Ace sebagai juru bicara pasangan calon nomor urut 2 segera menanggapi dengan visi misi dari Bapak Prabowo dan Mas Gibran, terlebih mengenai program kerja mereka mengenai peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan makan siang gratis dan program kerja hebat lainnya.
Andromeda dan Maria selaku pembawa acara pada debat malam hari itu melanjutkan sesi tanya jawab dengan mempersilakan Kang Iqbal dan Masinton menyampaikan visi misi dan program kerja dari pasangan calon nomor urut 1 dan 3. Kang Iqbal cenderung mempersuasif penonton dengan memilih paslon yang paling muda dengan program kerja mereka mengenai pemerataan pembangunan. Masinton sebagai juru bicara paslon 3 meyakinkan bahwa program kerja Bapak Ganjar dan Bapak Mahfud mengenai internet cepat lebih cocok dengan anak muda dikarenakan dekat dengan digitalisasi yang dekat dengan generasi milenial.