RM.id Rakyat Merdeka – Afrika yang terdiri dari 54 negara dengan penduduk 1,5 miliar adalah sebuah benua yang memiliki potensi besar untuk mengembangkan kerja sama tidak hanya bagi Indonesia, juga dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Afrika menunjukkan perkembangan yang penting dan pesat terutama di bidang ekonomi.
Oleh karena itu, Indonesia dengan semua stakeholder yang ada perlu mengembangkan inovasi dan mencari terobosan baru dengan memanfaatkan secara maksimal semua potensi yang ada, baik ekonomi, sosial maupun budaya.
Apalagi Indonesia pernah menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika, 18-24 April 1955 dan akan menyelenggarakan Indonesia-Africa Forum ke-2, di Bali 3-4 September 2024.
Hal itu mengemuka dalam acara peluncuran dan diskusi buku berjudul “Afrika Dalam Pandangan Pemuda Indonesia”, yang digelar secara hybrid Minggu (26/5/2024).
Buku tersebut merupakan kumpulan tulisan 28 tokoh pemuda Indonesia yang diterbitkan oleh Kedutaan Besar RI di Addis Ababa.
Acara peluncuran diselenggarakan KBRI Addis Ababa bekerjasama dengan Rumah Millennials Indonesia dan Indonesia-Ethiopia Youth Association.
Tampil sebagai pembicara kunci Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Wakil Rektor Universitas Airlangga dan Taufan Teguh Akbari, Ph.D Wakil Rektor III London School of Public Relations (LSPR).
Sementara pembicara lainnya adalah Dewi Justicia Meidiwaty, Direktur Afrika Kemenlu RI ; Dr. Pinky Saptandari dari Universitas Airlangga ; Irfan Wahyudi, Ph.D, Wakil Dekan FISIP, Universitas Airlangga ; Mulawarman, Ph.D., dari Universitas Sriwijaya.
Hadir pula Mardianto Marpaung, Ph.D dari Ethiopia Adventist College dan Kevin Alwino, M.Ikom, Ketua Rumah Millennial Indonesia dan Founder Indonesia-Ethiopia Youth Association. Acara ini dipandu Ibnu Yusina, pemuda Indonesia di Ethiopia.
Duta Besar Al Busyra Basnur mengatakan, penerbitan buku ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik di kalangan masyarakat Indonesia tentang potensi Afrika sekarang dan ke depan dari sudut pandang anak muda Indonesia.
Dubes Al Busyra menambahkan, dalam empat tahun terakhir, KBRI Addis Ababa telah menerbitkan 10 buku.
Selain Dubes Al Busyra, buku tersebut juga ditulis oleh para tokoh pemuda, akademisi, pengusaha dan bahkan pelajar Sekolah Menengah di Indonesia dan Ethiopia.
Acara peluncuran dan diskusi buku dihadiri lebih 100 peserta tidak hanya dari Ethiopia dan Indonesia, juga dari berbagai negara lain di Asia dan Afrika terutama diaspora Indonesia.
Sumber : https://rm.id/baca-berita/internasional/222028/kbri-addis-ababa-luncurkan-buku-afrika-dalam-pandangan-pemuda-indonesia