Perguruan tinggi perlu memiliki komitmen terhadap keberlanjutan.  Hal ini karena kampus memainkan peran penting dalam membentuk pemikiran dan tindakan generasi mendatang.

Founder and CEO LSPR Institute of Communication and Business, Prita Kemal Gani mengatakan, dengan menanamkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pendidikan, perguruan tinggi dapat mempersiapkan mahasiswa menghadapi dan mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan ketidakadilan sosial. Selain itu, komitmen terhadap keberlanjutan juga mencerminkan tanggung jawab institusi pendidikan untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute), berkomitmen mempromosikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui berbagai inisiatif. Salah satu upaya tersebut adalah penyelenggaraan The 1st LSPR Sustainability and Public Relations Summit 2024 yang digelar pada 24 Juli 2024.

Berkolaborasi dengan PT Astra Internasional Tbk, Summit ini mengangkat tema “The Role of Public Relations in Communicating Sustainable Practice”. Summit ini mengkaji pentingnya peran Public Relations (PR) dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam komunikasi perusahaan dan organisasi.

LSPR Sustainability and ESG Manifesto yang disusun hingga tahun 2030 ini menegaskan komitmen LSPR Institute terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial, dengan tujuan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Manifesto ini menguraikan visi strategis LSPR untuk menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya berfokus pada pengembangan akademik tetapi juga pada penerapan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam setiap aspek operasionalnya.

Menurut Prita, dengan menargetkan pengurangan jejak karbon, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan limbah yang lebih baik, manifesto ini mencakup langkah-langkah konkret untuk menciptakan kampus yang ramah lingkungan. “Selain itu, LSPR Institute berkomitmen untuk mengintegrasikan pendidikan keberlanjutan ke dalam kurikulum, mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang sadar lingkungan dan sosial,” terangnya.

Manifesto ini juga, kata Prita, menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan komunitas untuk mempromosikan praktik-praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Melalui langkah-langkah ini, LSPR Institute bertekad untuk tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan kehidupan kampus, tetapi juga untuk memberikan dampak positif yang signifikan pada masyarakat dan lingkungan, baik secara lokal maupun global.

Summit ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi para pemimpin industri, profesional bisnis, akademisi, dan penggiat keberlanjutan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam bidang komunikasi keberlanjutan.

Prita menyampaikan, LSPR berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang menerapkan dan mengimplementasikan tujuan pembangunan yang keberlanjutan. Program yang sudah dijalankan di antaranya, kompetisi film dengan tema SDG selama 6 tahun berturut – turut.

Untuk mewujudkan pembangunan keberlanjutan tahun 2030, LSPR meluncurkan pernyataan tertulis LSPR Sustainability and ESG Manifesto 2030 : Sustainable Education for a Sustainable World. LSPR Institute berkomitmen untuk mengintegrasi fokus kepada kontribusi untuk masyarakat, fokus pada pendidikan (Sumber daya Manusia), pemberdayaan sosial dan keselamatan ekosistem bumi.”

Ini 9 Strategi LSPR Sustainability Manifesto 2030:

  1. Net Zero Emission Mencapai 80 – 100% pengurangan emisi karbon Digital Transformation
  2. Pengurangan penggunaan kertas dan seluruh kegiatan dan proses pembelajaran dilakukan secara digital sebanyak 100%
  3. Energy Efficiency, penggunaan energi yang ramah lingkungan dan energy yang terbarukan atau renewable energy sebanyak 60% pengurangan penggunaan energi berlebih, serta peningkatan sebanyak 40% penggunaan energy yang terbarukan, Zero Waste Campus,
  4. Tercapai sebanyak 70 – 80 pembuangan limbah dengan cara pendaurulangan limbah dan pemanfaatan limbah
  5. Expand Health and Well Being Initiatives, kesehatan mental bagi sivitas akademika menjadi perhatian utama, menargetkan sebanyak 90% program kesehatan mental yang diberikan untuk seluruh sivitas akademika LSPR Institute.
  6. Biodiversity Projects, menargetkan penanaman 1500 – 2000 pohon sebagai bukti kontribusi untuk keberlanjutan lingkungan
  7. Sustainable Transportation menargetkan sebanyak 40% pengurangan emisi dari asap kendaraan bermotor, dengan menggunakan dan menyediakan shuttle bis dan transportasi listrik untuk alat transportasi sivitas akademika.
  8. Inclusive Education Expansion, meningkatkan sebanyak 15 % beasiswa untuk siswa prasejahtera agar hak mendapatkan pendidikan yang layak dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
  9. Leadership in Sustainability, Menggelar International Summit dengan tema sustainability dan ESG (Environment, Social & Governance) dengan target menghadirkan 3500 – 5000 peserta.

Ketua Acara The 1st LSPR Sustainability and PR Summit, Taufan Teguh Akbari menyampaikan tujuan dan harapan setelah terselenggaranya acara summit ini, “Kepemimpinan sejati dalam keberlanjutan dimulai dari pendidikan dan meluas ke seluruh aspek kehidupan kita. Melalui The 1st Sustainability and Public Relations Summit 2024, kami berkomitmen untuk menciptakan platform yang tidak hanya membahas isu-isu mendesak saat ini tetapi juga merintis jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya.