London School Course hadir menawarkan program kursus, Program ini merupakan bentuk kontribusi dan inovasi dari London School of Public Relations (LSPR) dalam membantu program pemerintah untuk dapat menyiapkan lulusan yang produktif dan berdaya saing baik di dunia usaha maupun dunia industri. Saat ini tak dapat dipungkiri kepedulian akan etika dan tata acara menjadi hal yang penting bagi berbagai industri. Pada zaman digital saat ini peran seorang Public Speaker sangatlah dibutuhkan untuk mewujudkan komunikasi verbal dan komunikasi yang menarik agar pesan yang ingin disampaikan dapat mudah diterima oleh orang-orang.

Pada tanggal 28 – 29 Agustus 2024, London School Course and Schoology (LSCS) mengadakan Pelatihan Intensif Public Speaking For Team Leader yang dimana pelatihan ini diikuti oleh PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA KEMENTERIAN KESEHATAN, pelatihan ini bertujuan meningkatkan skill menjadi seorang Public Speaker yang handal.

Pengajar LSCS saat pelatihan Public Speaking For Team Leader bersama PUSAT PENGEMBANGAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA KEMENTERIAN KESEHATAN yaitu:

  1. Mrs Grace Heidy Jane Amanda Wattimena, M.Si, CMC. = Pemateri Public Speaking
  2. Mrs Riska Afrianti, M.Si. =  Pemateri Public Speaking

Dalam pelatihan ini pengajar berbagi pengalaman dan melatih serta berdiskusi dengan para peserta agar dapat meningkatkan skill menjadi seorang Public Speaker yang handal, selama pelatihan para peserta diharuskan aktif dalam berdiskusi yang dimana itu sangatlah dibutuhkan untuk mendapat masukan dan kerjasama team agar dapat mengembangkan skill yang ada didalam diri setiap peserta pelatihan.

Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka yang dimana pelatihan Public Speaking For Team Leader diadakan di BBPK – Ciloto Jawa Barat. Ibu Rani Chandra Oktaviani, M.Si sebagai Koordinator pelatihan dan Ibu Dewi Rachmawati, M.Si sebagai penanggung jawab kegiatan pelatihan. Saat sesi role play peserta diminta untuk berkelompok memeragakan kegiatan pengelolaan meeting yang terdiri dari pimpinan dan peserta meeting. Situasi yang dibuat juga beragam dengan pro dan kontra, tujuannya adalah untuk melihat bagaimana peserta mempersipkan diri sebelum rapat, saling menghargai pendapat, mendengarkan dan bagaimana seorang pemimpin mengatur alur komunikasi peserta saat rapat berlangsung.