LSPR Communication & Business Institute Bersama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengadakan Webinar dengan tema “COVID – 19 Post Action Plan: How ASEM Could Help Handle Global Pandemic and What to do Next?. Webinar ini dibuka oleh Bapak Masni Eriza, Direktur KSIA Amerika dan Eropa dan Rektor LSPR Communication & Business Institute, Dr. Andre Ikhsano, M.Si. Pembicara yang dihadirkan Bapak Masni Eriza, Direktur KSIA Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Bapak Toru Morikawa, Executive Director, Asia – Europe Forum serta Duta Besar Vincent Piket, Ketua Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam.

 

Pada awal tahun 2020, masyarakat global memulai tahun ini dengan menghadapi krisis kesehatan, merebaknya virus Covid – 19 sehingga menjadi pandemic global. Hal ini merubah perekomian global, perdagangan, industry pariwisata, dan ancaman kesehatan. Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Kerjasma Intrakawsan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa mengangkat isu ini ke arah lingkup akademik agar dapat menjadi forum dialog dan diskusi interaktif. Melalui webinar ini, diharapkan mahasiswa dan umum dapat memahami bagaimana peran ASEM dalam membantu dan mengatasi pandemic global melalui hubungan antar negara.


Dengan mitra negara yang tergabung, ASEM mewakili 60% jumlah populasi dunia dengan lebih dari 60% GDP dunia. Mitra ASEM memiliki potensi besar untuk bekerjasama khususnya dalam sektor kesehatan, dukungan kepada para tenaga medis, pengiriman bantuan alat medis, bergotong royong untuk bersama melawan penyebaran covid – 19.

 

Bapak Masni Eriza, Direktur KSIA Amerika dan Eropa menyampaikan bahwa dalam penanganan Covid 19, Kerja sama internasional adalah kunci dalam menangani pandemi, ASEM menegaskan kembali komitmen yang kuat terhadap multilateralisme berdasarkan prinsip dan nilai PBB. Untuk kembali ke keadaan normal, vaksin diperlukan dan mitra ASEM telah berkomitmen untuk mendukung mekanisme yang ada untuk mengembangkan vaksin secara tepat waktu dan aman. Pada saat yang sama, keberadaan suatu vaksin akan sia-sia jika tidak tersedia secara universal, ASEM juga mendorongnya sebagai barang publik global untuk kesehatan. Mitra ASEM juga telah sepakat untuk meminimalkan gangguan terhadap perdagangan dan perjalanan global, seperti pembatasan penerbangan, dengan tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan masyarakat. ASEM berkomitmen untuk memastikan bahwa pemulihan pasca pandemi berkelanjutan, antara lain melalui implementasi Perjanjian Paris dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030.

 

Berikutnya, Bapak Toru Morikawa, Executive Director, Asia – Europe Forum menjelaskan tentang Asia-Europe (Foundation). Berdiri pada tahun 1997, ASEF adalah organisasi intergovernmental yang lahir karena forum ASEM. Sekertariat ASEF berada di Singapura dan tujuan dari ASEF sendiri untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik di antara Asia dan Eropa.

 

Setiap tahunnya ASEF memiliki lebih dari 25 kegiatan tahunan yang mencakup dalam bidang budaya, pendidikan, pemerintahan, ekonomi, kesehatan masyarakat, media dan pembangunan berkelanjutan. Pada situasi pandemi COVID-19, ASEF mempunyai ASEF Public Health Network (ASEF PHN) dan berkontribusi dalam menggelar dialog tentang prioritas kesehatan masyarakat terkait pandemi. ASEF-PNH juga memiliki dialog khusus mengenai pandemic bernama “Strengthening Preparedness and Response to the COVID-19 and other Emerging Infectious Disease”

 

Duta Besar Vincent Piket menjelaskan tentang perspektif dari Uni Eropa terhadap ASEM, menyampaikan bahwa sangat mengapresiasi adanya ASEM sebagai tempat untuk berdialog secara informal mengenai berbagai macam isu yang ada dan mencari apa yang dapat dilakukan setelahnya. Menurutnya, dengan adanya 53 mitra masing-masing memiliki perbedaan pandangan, pendekatan, latar belakang politik dan lain-lain membuat tidak selalu mendapatkan solusi. ASEM mewakili sekitar 50% dari GDP. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga agar perbatasan perdagangan tetap terbuka. Mitra ASEM memastikan perbatasan akan dan akan tetap terbuka untuk barang-barang penting seperti obat-obatan. Adanya ASEM membantu untuk saling mengerti, serta Uni Eropa akan mendukung kegiatan-kegiatan ASEM selanjutnya.

 

Mengenai kesiapan dalam pandemic, dapat disimpulkan bahwa kolaborasi yang baik antar negara sangat diutamakan. Seperti yang dijelaskan Bapak Toru ] bahwa setiap pemerintahan di tiap negara sudah melakukan hal yang terbaik untuk melindungi rakyatnya. Ketika berbicara dengan kesiapan untuk menghadapi pandemik, yang paling penting mengenai kolaborasi. Bapak Masni menyampaikan “No one is safe until everyone is safe”. Virus corona tidak dapat di prediksi. Hal ini sangat mempengaruhi perekonomian dunia, oleh karena itu, kolaborasi antar negara yang paling penting untuk di bina dan dijalankan untuk bersama – sama menghadapi covid -19. Duta Besar Vincent Piket menyampaikan yang terpenting kolaborasi bersama untuk membuat vaksin yang dapat disebarkan kepada orang di seluruh negara.

 

ASEM merupakan forum dialog dan kerjasama antar Kawasan ASIA dan Eropa yang ditujukan untuk menciptakan kemitraan dan kemajuan Asia – Eropa, memperkuat dialog yang setara dan membangun saling pengertian dan Kawasan. Fokus ASEM pada tiga pilar kerjasama , yaitu politik, ekonomi dan sosial budaya. ASEM memiliki platform sendiri untuk dialog kebijakan antar negara Mitra ASEM dengan focus pada kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap pandemic. ASEM menyiapkan post – action plan untuk dapat diterapkan paskapandemi.

 



Sekilas LSPR
London School of Public Relations – Jakarta berdiri sejak 1 Juli 1992 adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan program sarjana ilmu komunikasi yang terbagi atas enam konsentrasi pilihan yaitu, Public Relations, International Relations, Marketing, Mass Communication, Digital Media Communication & Advertising dan Performing Arts Communication, serta program pasca sarjana yang terbagi menjadi empat konsentrasi yaitu Corporate Communication, Marketing Communication, International Relations Communication dan Mass Media Management. Saat ini LSPR – Jakarta memiliki 20.000 lulusan serta sebanyak 6.536 mahasiswa dan mahasiswi aktif.

Data LSPR Career Centre menunjukkan tingkat serapan lulusan LSPR-Jakarta di dunia kerja mencapai 90% lulusan. LSPR Career Centre selain menyelenggarakan seminar dan pelatihan, menyediakan informasi lowongan pekerjaan, juga membantu menyalurkan para alumni ke bidang pekerjaan yang mereka inginkan baik dalam dan luar negeri.

Sejak tahun 2002, LSPR selalu mendapat pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional dengan nilai A. Untuk program S1 LSPR telah mendapat pengakuan internasional dari lembaga akreditasi internasional yakni The London Chamber of Commerce and Industry Examination Board (LCCI) United Kingdom dan City and Guilds UK sedangkan untuk Program S2, LSPR menjalin kerjasama dengan Edith Cowan University Australia dan City and Guilds UK.

Pada 9 November 2016, LSPR telah menerima surat keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 345/M/KPT/2016 mengenai tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada lingkup program studi Ilmu Komunikasi. LSPR juga mendapatkan tiga penghargaan dari KEMENRISTEK DIKTI pada tanggal 30 November 2016 dengan predikat Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kelembagaan, Peringkat I di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Kemahasiswaan dan Peringkat II di Kalangan Sekolah Tinggi untuk Aspek Ketenagaan.

Kemudian LSPR bertransformasi menjadi Institut Komunikasi dan Bisnis atau LSPR Communication & Business Institute berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan Nomor 1035/KPT/I/2019. Surat keputusan tersebut diberikan oleh Bapak Dr. M. Samsuri, S.Pd., M.T (Plt. Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah III) dan diterima oleh LSPR Manajemen pada Hari Selasa, 12 November 2019 di Kantor LLDIKTI Wilayah III Jakarta. LSPR kini menyelenggarakan 7 (tujuh) Program Studi, yaitu Ilmu Komunikasi Program Magister, Ilmu Komunikasi Program Sarjana, Ilmu Komunikasi Program Sarjana Program Pendidikan Jarak Jauh yang diselenggarakan di Provinsi Bali, Desain Komunikasi Visual Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Pariwisata Program Sarjana, dan Bisnis Jasa Program Sarjana.