Jakarta, 19 April 2025 – Industri mode saat ini menghadapi tantangan besar akibat dampak lingkungan dari budaya fast fashion. Produksi massal dalam jumlah besar, siklus tren yang cepat, serta kebiasaan konsumsi impulsif telah menyebabkan peningkatan limbah tekstil yang mengkhawatirkan. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya fesyen berkelanjutan, Wear Kind hadir sebagai ruang diskusi dan edukasi tentang slow fashion, sebuah gerakan yang menekankan kesadaran, keberlanjutan, dan kualitas dalam berpakaian. 

Diselenggarakan oleh A2C sebagai bagian dari proyek non-skripsi mahasiswa LSPR Institute of Communication & Business, Wear Kind hadir sebagai rangkaian acara edukatif dan inspiratif seputar slow fashion yang berlangsung pada 19 April 2025 di Auditorium Rachmat Saleh, LPPI Kemang. Mengusung semangat “Kindness in Every Kain”, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konsumsi fesyen yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. 

Bertempat di Auditorium Rachmat Saleh, LPPI Kemang, acara ini menghadirkan talkshow inspiratif bersama Dino Augusto, seorang fashion scholar yang membahas konsep conscious fashion dan bagaimana memilih pakaian yang lebih tahan lama. Dalam sesi ini, Dino menjelaskan bagaimana konsumen dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan industri mode dengan cara yang sederhana, seperti memilih bahan yang lebih berkualitas, memahami cara pemilihan mode pakaian yang long last, serta membangun kebiasaan membeli pakaian dengan lebih bijak. 

Selain itu, Yosi Twentiarani, seorang SDGs Certified Leader, berbagi wawasan tentang keterkaitan industri mode dengan pembangunan berkelanjutan. Yosi membahas bagaimana konsumsi fesyen yang lebih bertanggung jawab dapat mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui edukasi mengenai mode berkelanjutan, serta SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan mendorong perubahan kebiasaan konsumsi agar lebih ramah lingkungan. 

Dalam acara ini, pengunjung juga akan disuguhkan beragam kegiatan, mulai dari workshop menyulam dan rework pakaian lama bersama komunitas Inisulamanku, mini fashion bazaar, hingga penampilan musik oleh DJ Ion Darsela. Workshop ini tidak hanya mengajarkan keterampilan kreatif, tetapi juga menanamkan nilai slow fashion dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai bagian dari kegiatan pre-event, kampanye media sosial bertajuk #EveryPieceTellsAKindStory telah dilaksanakan mulai 17 Maret hingga 7 April 2025, termasuk lomba konten kreatif tentang mix and match pakaian berkelanjutan. 

Sementara itu, post-event akan ditutup dengan kampanye donasi bertajuk #TheFabricOfOurHearts, di mana pengunjung dapat mendonasikan pakaian bekas pada saat acara berlangsung. Donasi ini akan diolah menjadi insulasi peredam suara atau benang tenun, mendukung siklus hidup pakaian yang lebih panjang dan mengurangi limbah tekstil. 

“Tujuan utama Wear Kind adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa mode tidak hanya tentang tren, tetapi juga tentang tanggung jawab. Kami ingin mengajak lebih banyak orang untuk memahami bahwa memilih dan merawat pakaian dengan baik bukan hanya baik bagi lingkungan, tetapi juga bagi industri mode yang lebih adil dan berkelanjutan,” ujar Claudya Edith Pondaag, perwakilan Wear Kind. “Melalui acara ini, kami berharap semakin banyak orang yang beralih ke pola konsumsi yang lebih sadar, yang pada akhirnya dapat mengurangi dampak negatif industri mode terhadap bumi.” 

Lebih dari sekadar acara, Wear Kind adalah sebuah gerakan untuk mengedukasi dan menginspirasi masyarakat agar mulai menerapkan slow fashion dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengedepankan prinsip edukasi dan konsumsi yang bertanggung jawab, acara ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam membangun industri mode yang lebih berkelanjutan. 

TENTANG WEAR KIND 

Wear Kind dengan tagline “Kindness in Every Kain” pertama kali diluncurkan tahun 2025, merupakan sebuah acara yang mengusung gerakan slow fashion dengan tujuan mengedukasi masyarakat tentang konsumsi fesyen yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dihadiri oleh para ahli dan praktisi, acara ini menyajikan talkshow, workshop kreatif, serta diskusi tentang pentingnya memilih pakaian berkualitas dan ramah lingkungan. Wear Kind bertujuan untuk mengurangi dampak industri mode terhadap lingkungan melalui edukasi dan aksi nyata, sekaligus mendorong perubahan menuju konsumsi yang lebih sadar dan berkelanjutan.